ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Hj Hartatie Ruzaidin Noor Disambut Ratusan Muslimah Tegal Arum

Hj Hartatie Ruzaidin Noor disambut antusias ratusan muslimah Desa Tegal Arum Landasan Ulin Kota Banjarbaru.  Istri petahana Calon Walikota Banjarbaru 2015-2020, Ruzaidin Noor ini hadir diundang langsung warga setempat.  Terima kasih ibu-ibu solehah.  Terima kasih atas apresiasi dan silaturahmi yang selalu terjaga selama ini.  Semoga silaturahmi kita mendapat barokah dari Allah SWT.  [*]
Hj Hartatie Ruzaidin Noor disambut antusias ratusan muslimah Desa Tegal Arum Landasan Ulin Kota Banjarbaru.  Istri petahana Calon Walikota Banjarbaru 2015-2020, Ruzaidin Noor ini hadir diundang langsung warga setempat.

Terima kasih ibu-ibu solehah.  Terima kasih atas apresiasi dan silaturahmi yang selalu terjaga selama ini.  Semoga silaturahmi kita mendapat barokah dari Allah SWT.  [*]


Mereka Menginginkan Ruzaidin Noor Memimpin Banjarbaru Lagi

Tadi malam saya bertemu warga di Jl Akasia Kecamatan Liang Anggang. Banyak warga berharap saya maju lagi. Maka saya jawab, kalau bapak dan ibu menghendaki kebaikan itu, doakan semoga Allah SWT memudahkan jalan.  Semoga pertemuan ini barokah dan membawa kebaikan. Amiin Ya Robbal 'Alamin.  Saudara, awalnya saya tidak berniat maju kembali pada Pilkada tahun ini. Namun seiring waktu, dinamika politik dan harapan besar warga Banjarbaru akan kelanjutan pembangunan di Kota ini memaksa saya mengiyakan permintaan tersebut.  Sejujurnya, rasa takut akan besarnya amanah sebagai pemimpin masih terus menghantui saya sejak lima tahun lalu menjadi Walikota Banjarbaru. Namun menurut rekan dan banyak ulama yang mendukung majunya kembali saya dalam kancah politik menilai perasaan itu wajar.  Bayang-bayang amanah pada diri manusia kata orang-orang yang saya hormati dan cintai karena Allah SWT, akan menjadi rem dan pengingat dalam setiap mengambil kebijakan. Itulah mengapa sampai detik ini pun saya dikenal sebagai Walikota yang biroratis, prosedural, dan bahkan sebagian dari mereka nyinyir menganggap pembangunan dimasa kepemimpinan saya terkesan lamban.  Saya pun tak menampik tudingan miring itu. Karena begitulah sudah sistem dan mekanisme yang harus dijalani dalam roda pembanguan di Kota Banjarbaru ini. Kota ini memiliki sistem yang sudah didesain sedemikian rupa, sehingga siapapun pemimpinnya dituntut mengikuti sistem tersebut.  Percayalah, sistem ini akan jauh lebih baik dijalankan oleh mereka yang sudah mengerti dan pengalaman. [*]


Tadi malam saya bertemu warga di Jl Akasia Kecamatan Liang Anggang. Banyak warga berharap saya maju lagi. Maka saya jawab, kalau bapak dan ibu menghendaki kebaikan itu, doakan semoga Allah SWT memudahkan jalan.

Semoga pertemuan ini barokah dan membawa kebaikan. Amiin Ya Robbal 'Alamin.

Saudara, awalnya saya tidak berniat maju kembali pada Pilkada tahun ini. Namun seiring waktu, dinamika politik dan harapan besar warga Banjarbaru akan kelanjutan pembangunan di Kota ini memaksa saya mengiyakan permintaan tersebut.

Sejujurnya, rasa takut akan besarnya amanah sebagai pemimpin masih terus menghantui saya sejak lima tahun terakhir menjadi Walikota Banjarbaru. Namun menurut rekan dan banyak ulama yang mendukung majunya kembali saya dalam kancah politik menilai perasaan itu wajar.

Bayang-bayang amanah pada diri manusia kata orang-orang yang saya hormati dan cintai karena Allah SWT, akan menjadi rem dan pengingat dalam setiap mengambil kebijakan. Itulah mengapa sampai detik ini pun saya sering disebut-sebut orang sebagai Walikota yang biroratis, prosedural, dan bahkan sebagian dari mereka nyinyir menganggap pembangunan dimasa kepemimpinan saya terkesan lamban.

Saya pun tak menampik tudingan miring itu. Karena begitulah sudah sistem dan mekanisme yang harus dijalani dalam roda pembanguan di Kota Banjarbaru ini. Kota ini memiliki sistem yang sudah didesain sedemikian rupa, sehingga siapapun pemimpinnya dituntut mengikuti sistem tersebut.

Percayalah, sistem ini akan jauh lebih baik dijalankan oleh mereka yang sudah mengerti dan pengalaman. [*]

Selalu Bersyukur dalam Keadaan Apapun

“... Manusia bijak itu ketika SUKSES dan GAGAL pun tetap BERSYUKUR. Karena sesungguhnya KEBAHAGIAAN sejati ada di dalam rasa syukur. Percayalah bersyukur DALAM KEADAAN APAPUN mampu menjadikan kita manusia PALING BAHAGIA di dunia ini ...”  Syukur jika dilihat dari hukum Newton sama dengan apa yang anda terima selalu setara dengan jumlah syukur yang anda berikan. Semakin tulus perasaan syukur anda, semakin banyak anda akan menerima keberkahan.   Ada dua hal yang akan dirasakan oleh orang yang membiasakan diri bersyukur.  Pertama, orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini merupakan janji Allah dalam Al Quran, barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambahkan lagi kenikmatan padanya, sebaliknya apabila seseorang tersebut kufur, maka Allah menjanjikan azab yang sangat pedih bagi siapa saja yang melakukannya.  Kedua, orang yang bersyukur akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan hidup. Tidak sibuk memikirkan apa yang menjadi milik orang lain, berbahagia dengan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Rasa syukur akan membuat si pelakunya efektif dalam menjalani hidup. Ia akan fokus dengan apa yang menjadi tujuannya. Tidak disibukkan mengurusi orang lain, nikmat orang lain yang didapatkan tidak membuat si ahli syukur merasa iri hati atau berniat memilikinya. Ia mencukupkan dirinya terhadap apa yang sudah dikaruniakan Allah SWT pada dirinya.   Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita terima. Selamat beraktifitas.


“... Manusia bijak itu ketika SUKSES dan GAGAL pun tetap BERSYUKUR. Karena sesungguhnya KEBAHAGIAAN sejati ada di dalam rasa syukur. Percayalah bersyukur DALAM KEADAAN APAPUN mampu menjadikan kita manusia PALING BAHAGIA di dunia ini ...”

Syukur jika dilihat dari hukum Newton sama dengan apa yang anda terima selalu setara dengan jumlah syukur yang anda berikan. Semakin tulus perasaan syukur anda, semakin banyak anda akan menerima keberkahan.

Ada dua hal yang akan dirasakan oleh orang yang membiasakan diri bersyukur.

Pertama, orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini merupakan janji Allah dalam Al Quran, barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambahkan lagi kenikmatan padanya, sebaliknya apabila seseorang tersebut kufur, maka Allah menjanjikan azab yang sangat pedih bagi siapa saja yang melakukannya.

Kedua, orang yang bersyukur akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan hidup. Tidak sibuk memikirkan apa yang menjadi milik orang lain, berbahagia dengan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Rasa syukur akan membuat si pelakunya efektif dalam menjalani hidup. Ia akan fokus dengan apa yang menjadi tujuannya. Tidak disibukkan mengurusi orang lain, nikmat orang lain yang didapatkan tidak membuat si ahli syukur merasa iri hati atau berniat memilikinya. Ia mencukupkan dirinya terhadap apa yang sudah dikaruniakan Allah SWT pada dirinya.

Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita terima. Selamat beraktifitas.

Seseorang Dinilai dari Ucapan dan Sikap

".....Bicaralah dengan kalimat yang baik, suara yang lembut tapi tegas, karena tak jarang kamu dinilai dari ucapan dan sikap ketika berbicara......"  Suatu, ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan kepada sang anak untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah...  Hari pertama anak itu telah memakukan begitu banyak paku ke pagar setiap kali dia marah... lalu secara bertahap jumlahnya berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan amarahnya ketimbang memaku pagar.  Akhirnya tibalah waktu dimana si anak merasa benar-benar bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal tersebut kepada sang ayah, yang kemudian mengusulkan untuk mencabut satu paku satu hari setiap dia berhasil menahan marah.  Hari-hari berlalu dan si anak akhirnya memberitahu kepada sang ayah bahwa ia telah berhasil mencabut paku-paku tersebut, lalu sang ayah menuntun si anak menuju pagar belakang rumah.  "Hmmz.., kamu telah berhasil dengan baik anakku, tetapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. pagar ini tidak akan sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain...  Kamu bisa menusukkan pisau kepada seseorang, lalu mencabut pisau itu tetapi tidak perduli kamu meminta maaf luka tersebut tetap ada dan luka karena kata-kata lebih buruk dari luka fisik..."  Oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah yang bisa menahan lisannya, karena banyak musibah yang diawali dari lisan.  [*]


".....Bicaralah dengan kalimat yang baik, suara yang lembut tapi tegas, karena tak jarang kamu dinilai dari ucapan dan sikap ketika berbicara......"

Suatu, ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan kepada sang anak untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah...

Hari pertama anak itu telah memakukan begitu banyak paku ke pagar setiap kali dia marah... lalu secara bertahap jumlahnya berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan amarahnya ketimbang memaku pagar.

Akhirnya tibalah waktu dimana si anak merasa benar-benar bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal tersebut kepada sang ayah, yang kemudian mengusulkan untuk mencabut satu paku satu hari setiap dia berhasil menahan marah.

Hari-hari berlalu dan si anak akhirnya memberitahu kepada sang ayah bahwa ia telah berhasil mencabut paku-paku tersebut, lalu sang ayah menuntun si anak menuju pagar belakang rumah.

"Hmmz.., kamu telah berhasil dengan baik anakku, tetapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. pagar ini tidak akan sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain...

Kamu bisa menusukkan pisau kepada seseorang, lalu mencabut pisau itu tetapi tidak perduli kamu meminta maaf luka tersebut tetap ada dan luka karena kata-kata lebih buruk dari luka fisik..."

Oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah yang bisa menahan lisannya, karena banyak musibah yang diawali dari lisan.  [*]

Merealisasikan Mimpi dengan Silaturahmi

Silaturahmi dengan warga Bangkal Cempaka Banjarbaru tadi malam. Indahnya pertemuan, karena satu perasaan, satu tujuan.  Manfaat dari silaturahmi bukan hanya memperluas rezeki dan memperpanjang umur saja, tetapi masih ada manfaat-manfaat lainnya yang luar biasa. Silaturahmi adalah kunci sukses. Saya melihat teman-teman saya yang meraih sukses dengan cepatnya, karena mereka rajin silaturahmi.   Kata silaturahmi berasal dari dua kata yaitu shilahun dan rahim. Shilah artinya hubungan dan rahim artinya kasih sayang, persaudaraan. Jadi silaturahmi atau silaturahim berarti menghubungkan kasih sayang, persaudaraan.  Semoga Allah SWT mempererat dan menjaga tali persaudaraan kita. Amiin Ya Robbal 'Alamin. [*]


Silaturahmi dengan warga Bangkal Cempaka Banjarbaru tadi malam. Indahnya pertemuan, karena satu perasaan, satu tujuan.

Manfaat dari silaturahmi bukan hanya memperluas rezeki dan memperpanjang umur saja, tetapi masih ada manfaat-manfaat lainnya yang luar biasa. Silaturahmi adalah kunci sukses. Saya melihat teman-teman saya yang meraih sukses dengan cepatnya, karena mereka rajin silaturahmi.


Kata silaturahmi berasal dari dua kata yaitu shilahun dan rahim. Shilah artinya hubungan dan rahim artinya kasih sayang, persaudaraan. Jadi silaturahmi atau silaturahim berarti menghubungkan kasih sayang, persaudaraan.

Semoga Allah SWT mempererat dan menjaga tali persaudaraan kita. Amiin Ya Robbal 'Alamin. [*]

Cukup Seseorang yang Membuatmu Bahagia

“Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia. Dan... membuatmu lebih berararti. Karena hidup bukanlah mencari kesempurnaan, cukup mensyukuri anugerah yang diberikan Tuhan.  HM Ruzaidin Noor


“Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia. Dan... membuatmu lebih berararti. Karena hidup bukanlah mencari kesempurnaan, cukup mensyukuri anugerah yang diberikan Tuhan.

HM Ruzaidin Noor

Berterima Kasihlah pada Haters

Saat seseorang MENGHINA anda, SYUKURI itu sebagai PUJIAN. Karena selama ini mereka MENGHABISKAN tak sedikit WAKTU hanya untuk memikirkan anda. Bahkan, ketika anda TIDAK MEMIKIRKAN mereka.  Sahabatku yang kusayangi karena Allah, tahukah kita bahwa Allah sangat murka dengan orang-orang yang senang mengolok-olok apalagi sampai menghina saudaranya sendiri, seiman pula lagi.  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-seburuk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujarat [49] : 11)
Berterima Kasihlah pada Haters
Saat seseorang MENGHINA anda, SYUKURI itu sebagai PUJIAN. Karena selama ini mereka MENGHABISKAN tak sedikit WAKTU hanya untuk memikirkan anda. Bahkan, ketika anda TIDAK MEMIKIRKAN mereka.

Sahabatku yang kusayangi karena Allah, tahukah kita bahwa Allah sangat murka dengan orang-orang yang senang mengolok-olok apalagi sampai menghina saudaranya sendiri, seiman pula lagi.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-seburuk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujarat [49] : 11)

Top